Social Icons

Wednesday, August 28, 2013

Aku dan Mertuaku

Bagi kebanyakan orang setelah menikah tentunya merupakan hal sangat membahagiakan bukan....!!
hadeuuh...maunya sich gitu. 
Mana ada setelah menikah tidak bahagia, pastinya ya gak...hehehehe

Namun yang terjadi 
memang kenyataannya berbeda dengan yang aku alami. 
begini ceritanya....(halahhhhh!!)

Aku berasal dari Jawa barat, (itu dulu..sekarang jadi Banten...hehehe). Aku berdarah sunda, sementara abby berasal dari Solo. Kami dari keluarga biasa (itu setelah aku silaturahiim ke rumah mertua lho...! hehehe). Aku mengenal Abby cukup lama, hampir 7 th, dan pernikahan itu baru terjadi beberapa bulan ini tepatnya tanggal 20 Juni 2013 aku dan Abby menikah.Kalau dilihat dari perkawinan ini tentunya baru seumur jagung....(maksudnya jagung yang baru di tanam...hehehehe). Memang terlalu panjang masa bersama sebelum menikahnya, karena memang banyak rintangan dan pertimbangan yang sangat tidak menguntungkan aku sebagai wanita, namun akhirnya semua Allah tentukan bahwa jodohku yang kedua ini adalah Abby.

Abby adalah seorang laki-laki yang boleh dikatakan terlambat menikah. Aku tidak terlalu banyak mengetahui cerita dibalik semua kegagalan abby dalam hubungan dengan wanita lain sebelum aku. Namun aku mempunyai sedikit cerita kenapa hal itu bisa terjadi pada Abby saat itu.

----*****----

Aku mengenal dekat Abby setelah pernikahanku yang pertama kandas di tengah jalan. Aku di karuniai tiga orang anak yang masih dibilang remaja dan seorang balita. Sebenarnya Abby dan Aku sudah sejak lama saling mengenal, hanya baru pada tahun 2005 aku mengenal Abby lebih dekat karena kami satu perusahaan.
Aku berpikir Abby sudah menikah, karena memang Abby lebih dewasa dari aku. Usia aku 38 waktu itu sedang Abby 41 tahun, tiga tahun lebih tua dari aku. 

----****----

Pernikahanku sedang dalam ambang perpisahan ketika itu, anakku yang balita di bawa oleh mantan suamiku ke kampung halaman (mantan suamiku berasal dari Palembang). Aku dibuatnya setengah gila ketika pulang ke rumah anakku (kebetulan laki-laki satu2nya) tidak ada. Salah seorang teman baikku membawa aku kepada seorang spiritual (yang kebetulan dapat membantu aku mengembalikan anakku dengan memanggilnya secara ghoib), namun jangan salah duga cara-cara yang dilakukannya pun dengan cara-cara islami bukan dengan cara-cara yang tidak di syariatkan agama. Entah, bagaimana caranya aku memohon bantuan agar anakku segera pulang. Sebab itulah Abby membantu mendampingi aku menemui guru spiritualnya teman baik aku saat itu. Itulah awal Abby bersimpati membantu aku menyelesaikan masalah yang aku hadapi. (eh akhirnya jatuh cinta ....tapi nanti dulu...sabar yo...hehehehe). Dan akhirnya, Alhamdulillah....setelah hampir sepuluh hari anakku kembali pada kami. Keadaan anakku sangat menyentuh hatiku, karena tubuhnya yang kurus dan ceking, membuat aku marah besar pada mantan suamiku.

----****----

Setelah setahun kejadian ini, aku mencoba melupakan semua masalahku dengan lapang dada. Abby semakin dekat dengan anakku yang balita, berkesan Abby memberikan kasih sayang penuh pada anakku, sampai anakku memanggilnya "Bapak" pada Abby (waktu itu aku dan Abby belum menjalin hubungan apapun, kecuali sahabat dan atasanku, oh ya kala itu Abby adalah atasanku di kantor). Waktu berlalu, tanpa aku sadari Abby semakin dekat dengan keluargaku yang lain, kedua anak gadisku juga ibu bapak serta kakak dan adik-adikku. Karena Abby sering meluangkan waktu untuk silaturahiim kepada keluarga kami saat Abby  libur bekerja. Aku mulai bertanya tentang kejelasan hubungan ini, karena aku seorang janda, aku takut keluargaku menilai aku wanita tidak baik juga lingkungan sekitarku yang mayoritas adalah keluarga besarku. Abby menjawab cukup jelas, bahwa Abby hanya ingin melindungi aku dan keluargaku layaknya seorang kakak....Subhanallah...Aku berpikir...Allah telah mengirimkan orang baik seperti Abby dalam kehidupanku yang hampir hancur ini. Aku tidak berpikir terlalu jauh untuk menilai Abby, aku juga tidak berpikir Abby akan menggantikan "Bapak" bagi anak-anakku kelak.

----***----

Suatu hari, Abby ingin berbicara serius soal seorang gadis yang di kenalkan tantenya (dulu Abby pernah tinggal dan sekolah dengan tantenya, sebenarnya suami tantenya ini adalah adik dari ibunya Abby. karena menurut ibunya, Abby semasa remajanya nakal dan sering mendapatkan surat teguran dari sekolah karena bolos, hampir menjelang naik kelas dua sma Abby mau di keluarkan dari sekolah, dengan memohon kebijakan sekolah maka Abby tidak jadi dikeluarkan dari sekolah (dropaout) namun dipindahkan dari sekolah ke Tangerang sampai Abby bekerja).
Gadis ini bertetangga dengan mbak tantenya di bilangan Cileduk, keluarga mbak tantenya kenal baik dengan keluarga gadis itu, sebut aja namanya Sukma. Walau sedikit bingung dengan pernyataan Abby, Aku mendukung seandainya Abby akan menikahi Sukma waktu itu. Bahkan akupun sempat dikenalkan oleh Abby, Aku tidak memperdulikan hub itu, namun Abby ingin aku ikut menjalani hubungan mereka dengan tetap dekat dengan Abby. Subhanallah....apakah Abby tidak mengerti perasaan seorang wanita yo....(maklum gak pernah kenal wanita ...cuma aku yang dekat dengan dia....asyiik....hehehehe). Abby selalu melaporkan jika Abby ingin bertemu Sukma kapanpun atau sekedar menjeputnya dari pekerjaan menuju Cileduk (Sukma bekerja di Serang, kalau hari Jumat malam pulang ke Cileduk karena Sabtu dan Minggu libur). Pembaca....sebenarnya perjalanan aku dekat dengan Abby telah menumbuhkan perasaan cinta namun Abby tidak pernah tahu hal itu. Sehingga Abby pun tidak tahu jika aku sering menghindar membicarakan Sukma saat waktu santai, aku sering tanpa sadar marah dan meninggalkan Abby sendirian.
Aku mengerti mungkin Abby bukan jodoh aku. Hingga suatu hari, Abby kerumahku untuk membicarakan Sukma dan aku menolak, namun Abby memohon agar aku mendengarkan semua penjelasannya. Dengan terpaksa aku mau mendengarkan Abby bicara. 
Ya Allah...Abby ingin menikahi Sukma namun juga ingin menikahi aku....!!!!
Tentu pembaca tahu jawaban aku sebagai seorang wanita, bukan? Aku menolak rencana gila Abby.
Karena jawabanku akhirnya Abby membatalkan pernikahannya dengan Sukma dan kini Sukma telah menikah dengan orang lain.

----****---- 

Bulan berlalu, tahun berganti. Aku menyerahkan semuanya pada Abby untuk menikah dengan siapapun. Asalkan tidak menjadikan aku sebagai istri keduanya. Hubungan kami tidak lagi harmonis karena rencana gila Abby waktu itu, aku mengerti Abby ingin mempunyai istri yang di restui oleh keluarganya yang terbilang layak sebagai istrinya bukan seperti aku yang seorang janda (Keluarga Abby terutama tante nya tidak merestui hubungan aku dengan Abby, sebab aku janda dan beranak tiga. Hingga kedua orang tuanya pun mengaminkan pendapat tente nya itu). Abby tetap menjalani hubungannya denganku walau tanpa restu keluarganya, sementara hatiku terlanjur sakit oleh pernyataan tante nya dengan anggapan bahwa aku tidak layak jadi istri Abby. Aku berpikir untuk melupakan sakit hati itu, aku jalani semuanya, aku yakin jika Abby adalah jodoh ku tak akan lari kemana. Hubunganku berjalan tanpa arah yang pasti, aku hanya meyakinkan diri bahwa aku menjalani semuanya dengan baik bersama Abby. Aku sangat mengerti perasaan Abby ketika semua keluarganya tidak merestui hubungan kami.

----***----

Pertemuanku dengan Ayah dan Keluarga Abby adalah yang pertama dan diakhiri oleh sifat ego tantenya yang mempengaruhi Ayah serta Ibu juga adik-adik Abby. Tante Endang, telah memberikan pilihan jika aku dan Abby menikah nanti (aku tahu semua ini ketika itu Ibu dan Adik keduanya Abby datang ke Tangerang silaturahiim pada keluarga tantenya, aku disuruh Abby menemui mereka di Agent Bus Rosalia. Aku mencium tangan Ibu lalu ibu menariknya dengan kasar, seolah tidak sudi aku menyalaminya...Astaghfirullah...) aku sempat kaget dan banyak perubahan sikap Ibu, berbeda sekali ketika di Solo. Aku hanya diam sampai mereka naik menuju bus dan meninggalkan aku. Sejak itulah, aku yakin bahwa Tante Endang telah membuat perubahan sikap ibu juga adiknya Soim. 

----****----

Mulailah hubunganku dengan Abby banyak kendala, aku masih ingat waktu itu menjelang hari raya Idul Fitri. Abby pulang bersama keluarga tante Endang. Aku perang dalam pesan sms, tante Endang berperang seolah dia yang mengatur hidup Abby bahkan sampai soal jodoh. Tante Endang telah membuat aku membuka diri untuk mengatakan tentang kebenaran. Aku dikatakan telah mengejar Abby dan agar meningglkan Abby, aku tidak pantas menjadi istrinya dan lain-lain. Astaghfirullah....apakah aku harus diam ketika semua itu dilontarkan padaku? tentu tidak, aku membela diri dengan cara yang baik. Namun semakin sengit saja tante Endang menuduh aku. (pokoke seru tenan dech....). Namun Abi tidak pernah menghiraukan semua kejadian itu, ketika bertemu aku sekembalinya dari Solo, sikap Abby tidak berubah.

----****----
Selang beberapa tahun, Ibu pergi umroh bersama keluarga tante Endang. Aku membaca pesan dari Makkah melaui ponsel Abby yang isinya.
"Abby, aku sudah doakan kamu di Makkam Rasulullah, agar kamu mendapatkan jodoh yang baik dan mendapatkan istri yang benar-benar kami restui. Pokoke, aku doakan kamu semua agar kamu dapat hidup lebih baik. Tapi sorry la yau....aku gak mendoakan Pelangi"
Astaghfirullah....aku sempat terperanjat membacanya. Yang membuat aku kaget bukan karena tidak di doakan oleh mereka di Makkah namun yang membuat aku tidak habis pikir, di Tanah Suci Allah mereka masih berpikir membenci aku....
Apa yang akan anda pikirkan jika membaca ini?
Begitu tidak ada maafkah bagiku untuk keluarga ini, sehingga di Tanah Harram Tanah yang di Sucikan mereka tetap menaruh hati benci pada umatNya.....
Aku hanya menangis, bukan berarti menyesal tidak mereka doakan, namun ya Allah....Engkau saja memaafkan aku hambanya yang penuh dosa ini, mengapa mereka tetap menuai kebencian di tanah suciMu itu. ya Allah....maafkan mereka.....

----****----

Sekitar akhir Januari , ketika Abby memberitahukan bahwa ayahnya sakit, Abby minta antar aku untuk membeli tiket pulang ke Solo. Namun, belumlah Abby sampai ke Solo Ayahnya sudah meninggal dunia. Abby mengirimkan pesan lewat sms waktu Subuh. Aku merasakan bagaimana perasaan Abby ketika itu, aku hanya mampu menenangkan perasaan Abby agar tabah menghadapi kenyataan meninggalnya Ayah tercinta. Aku merenungi semuanya, aku merasakan kehilangan yang sama. Karena semenjak aku dekat dan menjalani hubungan dengan Abby, baru sekali aku bertemu Ayah. Aku membayangkan ketika Ayah menceritakan silsilah keluarga besarnya (Silsilah keluarga itu di letakan di dinding rumahnya), aku masih ingat cuma keluarga ayah saja yang belum mempunyai tambahan keturunan. Abby adalah anak pertama Ayah dan belum menikah sampai Ayah meninggal waktu itu. Bahkan adik-adiknya pun tak ingin melangkahi kakak untuk mendahului menikah (saling menghormati, agar yang menikah lebih dulu adalah yang lebih tua) sementara Abby dalam keadaan dilema,sementara Abby orangnya tertutup.
Aku sangat terenyuh pernyataan Ayah ketika itu, sehingga aku jatuh sayang pada keluarga ini. Kesederhanaanya, wibawanya serta cara beliau memperlakukan aku katika itu membuat kesan baik walau aku dan Ayah baru bertemu pertama kali (hanya waktu itu aku tidak mengerti, sejauh mana hubunganku dengan Abby). Aku sempat membuatkan segelas susu untuk Ayah sebelum Ayah berangkat bekerja. Keluarga Abby sudah mengetahui bahwa aku adalah seorang janda dengan tiga orang putra putri. Aku berusaha tampil apa adanya, karena memang kenyataan aku bukan seorang gadis lagi.
Ayah mengatakan , "semua terserah Abby aja. Siapapun jodoh Abby itu yang terbaik" sambil tersenyum padaku ketika itu. Dua malam bersama keluarga Abby aku seperti putri mereka, makan, duduk bersama. Tak terbayangkan jika suatu hari aku hanya sekali mengenal Ayah, sampai Ayah meninggalkan aku, aku tidak pernah bertemu kembali. Rasa tidak suka Tante Endang tersirat salah satu pesan sms, setelah kepergian Ayah Abby pada hari ketujuh.

Pesan untuk Abby dari tante Endang setelah kepergian Ayah tujuh hari :
''Lewat tujuh hari sudah kita melepas dan ditinggalkan oleh sosok/pigur prasojo yang sama-sama kita cintai. Kita semua seperti dipaksa mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas harus kita terima karena ketetapan Allah SWT. Tapi aku merenung dan bertanya-tanya betulkah kamu merasa sedih karena kehilangan? atau sedih karena rasa bersalah. Hanya kamu yang tahu. Namun rasanya, aku perlu mengingatkanmu bahwa masih ada seorang ibu yang akhirnya juga harus menjadi korban kecewa karena keegoanmu. Kamu sanggup mengorbankan siapapun hanya demi cinta yang kamu anggap sudah benar. Kamu ternyata lebih mencintai orang lain dari pada orang tuamu dan orang-orang yang menyayangimu.Kamu hujamkan rasa sakit dan kecewa pada orang tua dan yang lain sampai dibawa ke liang kubur. Satu demi satu mereka meninggalkanmu. Pasti ada rasa puas di hatimu, bukan? Karena tidak ada yang mengganjal egomu. Aku hanya bisa bilang SELAMAT karena kamu berhasil dan tangismu adalah BAHAGIAMU. Kamu tinggal tunggu tiga orang lagi, Ibumu, LekMu dan Aku. Renungkan!!"

Aku sampai berpikir, malaikat pencabut nyawa kah aku bagi keluarga Abby? Astaghfirullahaladziim......

----****-----

Bulan Juni lalu, Aku telah menikah dengan Abby. Tanpa Restu Ibu mertuaku, Abby mengucapkan Ijab di depan Ayahku serta keluargaku yang lain tanpa di hadiri oleh seorangpun keluarga Abby. Menjelang bulan Ramadhan, aku sudah resmi menjadi istri Abby. Dalam relung hatiku yang paling dalam, aku merindukan restu Ibu mertuaku. Aku menyarankan Abby agar pulang sebelum Ramadhan tiba sambil menjiarahi makan Ayah, dan ceritakanlah apa yang sudah menjadi keputusan Abby menikah denganku. Satu minggu Abby di Solo, ada beberapa hari aku menanyakan tentang kabar Ibu. Karena jawaban Abby membuat aku tenang, bahwa Ibu baik-baik saja. Aku berpikir cemas bahwa Ibu benar-benar tidak pernah memaafkan aku. Namun aku membuang jauh-jauh pikiran itu. 

Tiba Abby kembali ke Tangerang, aku menemani Abby menceritakan semuanya tentang keluarga di Solo. Abby menatap aku dalam-dalam, dan mengatakan bahwa

 "Ibu kecewa ketika aku mengatakan bahwa kini aku tidak sendiri lagi, ada kamu Pelangi

Air muka Abby datar dan tanpa reaksi apapun. Tanpa terasa airmataku mengalir, aku sedih sekali menghadapi kenyataan yang berbeda dari yang ku harapkan. Namun perkawinan ini tetap harus berjalan dengan baik, walau kenyataan pahit aku harus telan.

"Ibu tidak belum bisa menerima kamu sebagai menantunya" lanjut Abby
Aku diam, aku tidak mampu mengeluarkan kata-kata. dalam hatiku, aku hanya pasrah pada Allah. Semoga Allah membukakan pintu hati ibu mertuaku suatu hari nanti.

----****----

Bulan Ramadhan tahun ini, aku di uji kesabaran oleh Allah. Dalam setiap sujudku, aku selalu berdoa agar ibu mertuaku memaafkan dan menerima aku sebagai menantunya. Sikap Abby memang tidak pernah berubah, namun setiap kali Abby mengatakan tentang ibu, aku menangis.
Satu bulan aku menjalankan ibadah tanpa melewatkan doa-doa untuk Ibu, aku sangat berharap Allah mengabulkan semua doa-doaku....Insya Allah...doa-doaku terkabulkan...Aamiin.

Saat aku merenungi semua yang terjadi, terkadang aku ingin menyampaikan perasaanku pada Abby agar menikah lagi dengan wanita lain yang menjadi pilihan ibunya dan menceraikan aku, saat seperti itu ada rasa sakit menghujam hati  dan jantungku. Jerit tertahan, bahwa aku berharap ini adalah perkawinan terakhir setelah aku mengalami kegagalan dahulu. Aku tidak ingin rumah tanggaku kali ini menjadi berantakan karena rasa bersalah Abby pada orang tuanya.

Ya Allah...berikanlah aku kesabaran dalam ujian ini....

Ternyata dalam kebahagiaanku, ada seorang Ibu yang terluka hatinya....
Astaghfirullahaladziim....
apa yang harus aku perbuat....
aku tidak tahu, bagaimana kelangsungan rumah tanggaku selanjutnya.....

Semoga Allah membukakan pintu maaf untukku serta Abby, dan membuka pintu hati Ibu mertuaku agar dapat menerima aku sebagai menantunya....Aamiin.

Semoga tulisan ku ini bermanfaat untuk semua pembaca, jika ada saran dan nasehat untuk aku...tolong berikan jalan apa yang harus aku jalani selanjutnya...

Jazzakumullah Khoiran Katsiran....
Barakallahu fiikum...








No comments:

Post a Comment


web stats
 

MY LINK

My Daily

Link Banner

Info Site

Flag Counter

Link Exchange SEO Reports for aktivitasme.blogspot.com Top Blogs - Blog Directory Top Sites Ping Lik - Free Url Submission Personal Blogs - Blog Rankings Free Guestbook
My Guestbook Environment Blogs
submit a blog

Followers

U-ON

Referrer