Kebahagiaan dan kesulitan itu pasti berganti-ganti menjadi bagian dari kehidupan, tak selamanya manusia hidup terus dalam kebahagiaan dan tak selamanya manusia itu hidup terus dalam kesulitan. Dalam setiap kebahagiaan pasti manusia diberi ujian begitu juga sebaliknya, itulah yang namanya kehidupan. Allah telah memberikan dalam setiap kesulitan pasti diberi kemudahan, dan jangan lupa dalam setiap kebahagiaan kita hendaknya saling berbagi, agar orang lain dapat merasakan kebahagiaan yang kita alami.
Bahagia....
Aku tidak akan pernah melupakan, begitu banyak kebahagiaan yang aku rasakan dalam kehidupan ini. Aku telah di percayakan untuk mengurus dan mendidik anak-anakku, walau amanah ini sangat berat bagiku, karena aku harus mendidik mereka untuk tetap berada di dalam koridor tatanan dan aturan yang telah di gariskan dalam Al-Quran dan RasulNya Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam. Aku telah di berikan sebuah lingkungan yang baik, pekerjaan yang baik juga sahabat serta handai taulan yang baik, itu merupakan sebuah kebahagiaan yang tiada tara.
Aku sering kali berpikir, aku tidak mungkin selalu bahagia. Allah pasti memberikan aku ujian dalam setiap kebahagiaanku, agar aku senantiasa mengingat-Nya. Bukan hanya kebetulan dalam keluargaku enam bersaudara, aku di berikan pekerjaan dan rejeki lebih dari yang lainnya, pasti semua itu mengandung hikmah. Karena Allah ingin aku membantu saudaraku yang tidak mampu, dan semua itu aku rasakan. Jika aku tamak dan serakah, maka tamatlah riwayatku. Alhamdulillah, semua itu aku selalu menyadari, mengapa aku di berikan rejeki lebih.
Dalam semua yang aku miliki, walau tidak kaya tapi aku merasakan kaya, aku kaya akan mengetahui kebesaran Allah yang memberikan rejeki. Dalam setiap rejeki ada bagian orang lain, itu yang selalu di ajarkan guru ngajiku sejak kecil. Hendaknya berbagi kebahagiaan untuk orang lain lebih mulia, begitu pesannya ketika itu.
Ilmu dalam kehidupan ini semuanya milik Allah, siapa yang mencapai ilmu untuk Akherat maka dunia dalam genggamannya. Allah maha luas rejekinya, bahwa sebaik baiknya pemberi rejeki hanyalah Allah Azza Wajalla. Jangan pernah lupakan itu, pesannya dahulu.
Yang lebih penting, lakukanlah semua karena Allah.
Saling mengunjungi saudara adalah ibadah, mempererat tali silaturahim sesama keluarga, kerabat juga sahabat adalah sebuah kewajiban. Ustadz Arifin Ilham mengisahkan dalam ceramahnya dalam sebuah riwayat Imam Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam menceritakan: “Suatu hari, seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya yang tinggal di suatu negeri.Maka Allah mengutus malaikat untuk mencegatnya di suatu tempat di tengah-tengah perjalanan. Ketika orang tersebut sampai, malaikat itu bertanya, “Hendak ke manakah engkau, wahai hamba Allah?”
“Aku hendak mengunjungi saudaraku yang tinggal di negeri ini,” jawab orang itu. Malaikat bertanya lagi; “Apakah kamu punya kepentingan duniawi yang diharapkan darinya?” Orang itu menjawab; “Tidak, kecuali sebab aku mencintainya karena Allah.”
Malaikat itu lantas mengabarkan; “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah, yang dikirim kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai saudaramu itu.”
Subhanallah, jika kita menyimak riwayat diatas, betapa Allah akan menjadikan kekasihNya bagi hamba yang menjulurkan cinta karena Allah.
No comments:
Post a Comment